kursor

Hetalia: Axis Powers - Sealand

Senin, 09 Januari 2017

Gangguan pada Sistem Pernafasan

Gangguan pada Sistem Pernafasan

Sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu sistem organ yang sangat penting. Karena jika manusia tidak bernapas selama beberapa menit, maka dia akan mati. Sama seperti sistem organ yang lain, sistem pernapasan pada manusia juga bisa mengalami gangguan atau kelainan yang mempengaruhi sistem itu sendiri. nah ini dia berbagai macam penyakit dan gangguannya.


1. Faringitis

  • Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa  nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.


2. Asma

  • Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah lembaga nirlaba internasional untu penanggulangan asma, mendefinisikan asma sebagai gangguan pada selaput pipa udara yang menyalurkan udara ke dalam paru-paru. Pada penyakit asma, paru-paru tidak dapat menyerap oksigen secara optimal. Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran bernapas.
  • Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Kelainan ini tidak menular dan bersifat genetis atau bawaan seseorang sejak lahir. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin, udara kotor, alergi, dan stres (tekanan psikologis).
  • Hampir separuh jumlah penderita mendapat asma karena alergi ataupun sistem pernafasan yang terlalu sensitif terhadap debu, obat, makanan, dan minuman.Pola hidup tidak sehat turut mempengaruhi timbulnya penyakit asma, seperti merokok dan stress.
Gejala penyakit Asma antara lain:
  1. Nafas yang berbunyi ngiiik ... ngiiik.
  2. Mengalami sesak napas sehingga bernapas dengan tersenggal-senggal.
  3. Nafas pendek, biasanya hanya terjadi ketika berolahraga.
  4. Badan terlihat letih dan lesu serta kurang bersemangat.
  5. Rasa sesak dan berat di dada.
  6. Mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyenyak.
  7. Batuk-batuk hanya pada malam hari dan cuaca dingin.
  8. Mudah terkena alergi seperti udara dingin, debu, atau jenis makanan tertentu.
  9. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
  10. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik.

Cara mencegah penyakit Asma:
  1. Jangan tinggal ditempat yang kotor yang sudah kotor karna polusi
  2. Jangan memelihara binatang yang bulunya banyak dan halus.
    Misalnya kucing, kelinci, dan sebagainya
  3. Selalu memakai baju hangat dan selendang leher saat cuaca sedang dingin
  4. Jangan terlalu banyak melakukan olahraga yang membutuhkan napas panjang bila napas tidak kuat.

3. Influenza (Flu)


  • Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
  • Gejala umum flu adalah badan menggigil, deman, mata berair, hidung tersumbat kepala berat, disertai batuk, dan nyeri di beberapa bagian tubuh.
  • Penyakit ini terutama terjadi pada musin dingin di negara bermusim dingin dan di musim hujan pada negara-negara tropis. Mahluk hidup tempat berkembang dan menyebarkan influenza ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain seperti burung, babi, dan kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus influenza dengan jenis yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan tersebut. Penyebaran virus influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk dan melalui partikel yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara terutama di ruangan tertutup.



4. Emfisema


  • Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:

  1. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
  2. Sesak dada
  3. Batuk kronis
  4. Kelelahan
  5. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Cara mencegah penyakit Emfisema:
  1. Penderita adalah perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu mencegah penderita dari penyakit ini.
  2. Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan penyakit. Pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya ringan, sedang atau berat.
  3. Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan dan kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.

5. Bronkitis


Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara itu, pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang membungkus paru-paru. Laringitis adalah pembengkakan di laring, sedangkan sinusitis adalah pembengkakan pada sinus atau rongga hidung. Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, di antaranya karena infeksi oleh mikroorganisme. Peradangan juga dapat terjadi karena tubuh merespons terhadap zat atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi alergik. Gejala-gejala peradangan tersebut secara umum adalah batuk-batuk, demam, sulit menelan, dan sakit di dada. Penyakit bronkitis dapat dikenali melalui gejala-gejala berikut ini.
  1. Batuk berdahak.
  2. Sering sesak napas.
  3. Flu yang berkepanjangan.
  4. Mengi.
  5. Tubuh mudah lelah.
  6. Pembengkakan pada pergelangan kaki.
  7. Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir.
  8. Kepala terasa sakit.
  9. Penglihatan tampak kabur.

6. Asbestosis


  • Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

  • Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:

  1. Plakpleura (kalsifikasi)
  2. Mesoteliome maligna
  3. Efusi pleura
Cara mencegah penyakit Asebstosis:
  1. Kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja
  2. Para pekerja yang berhubungan dengan Asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok

7. Sinusitis


  • Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
  • Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit sinusitis.

  1. Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.
  2. Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.
  3. Sering bersin.
  4. Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan.
  5. Kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.
Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan tubuh, menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-buahan.

8. Tuberculosis (TBC)


  • TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering diserang adalah paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit paru-paru / TB Paru-paru). Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah. Keadaan ini menyebabkan:

  1. Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru
  2. Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
  3. Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru

9. Pneumonia


  • Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh Diplococcus pneumoniae. Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.
  • Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. 


10. Dipteri


  • Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.


11. Renitis


  • Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor lain.


12. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)


  • Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan tenggorokan. Penyakit ini sering dijumpai pada masa peralihan cuaca. Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu karena kekebalan tubuh yang menurun.
  • Perubahan suhu yang ekstrim terutama pada masa pancaroba membuat daya tahan tubuh menurun. Namun kadang virus dan bakteri turut berperan menyebabkan ISPA. Lebih dari 200 jenis virus dapat menyebabkan ISPA, namun virus yang paling sering menyerang adalah rinovirus. Selain itu masihada juga coronavirus, parainfluenza virus, adenovirus, dan enterovirus.
  • Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan ISPA berasal dari jenis Stafilokokus, Streptokokus, dan Pneumokokus.ISPA dibagi dalam tiga tingkat, yaitu ringan, sedang, dan berat. Gejala ISPA ringan berupa batuk, suara serak, hidung berlendir (mengeluarkan ingus), dan demam (atau suhu badan terasa meningkat tidak seperti biasanya).
  • Gejala ISPA sedang berupa demam tinggi hingga 39 derajat celcius, tenggorokan merah, pada kulit terdapat bercak-bercak berwarna merah menyerupai campak, telinga sakit dan mengeluarkan darah, dan pernafasan berbunyi mendecit. Sedangkan pada ISPA berat, gejala-gejalanya berupa bibir dan kulit mulai membiru, kesadaran menurun, gelisah, dan pernafasan berbunyi keras.
  • Bentuk-bentuk ISPA antara adalah rhinitis (radang pada lubang mukos hidung), rinosinusitis/sinusitis, nasofaringitis dan faringitis (radang pada faring), epiglotitis (radang pada laring atas), laringitis, laringotraceitis (radang pada laring dan trakea), dan trakeaitis (radang pada trakea). Rhinitis, faringitis, dan laringitis kadang disebut sebagai flu biasa. Semua radang tersebut terjadi di sistem pernapasan manusia bagian atas. Pengobatan ISPA sering menggunakan antibiotik walupun virus penyebab ISPA dapat hilang dengan sendirinya seiring perbaikan kekebalan tubuh penderita.Pemberian antibiotik adalah untuk mencegah terjadinya infeksi yang lebih parah. Pada kasus ISPA dimana ingus dan dahak sudah berwara hijau, antibiotik disarankan diberikan pada penderita karena dengan demikian sudah ada infeksi karena bakteri. 
  • Obat-obatan analgesik juga dapat untuk mengobati keluhan sakit kepala dan badan pegal penderita ISPA.Infeksi berlangsung kurang lebih 14 hari. Setelah itu penderita secara umum akan normal kembali. Namun penderita dengan kelainan maupun komplikasi akan mendapat ISPA lebih lama. Jika sudah demikian, penderita memang harus memeriksakan diri ulang ke dokter. Bagi orang dewasa ISPA merupakan penyakit ringan dan biasa, namun bagi anak apalagi bayi, penyakit ini merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan kematian.



13. Kanker Paru-Paru


  • Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.

Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru :
  1. Pembekakan di wajah atau di leher
  2. Napas sesak dan pendek-pendek
  3. Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan
  4. Kelelahan kronis
  5. Dahak berdarah, berubaha warna dan semakin banyak
  6. Sakit kepala, nyeri dengan sebab yang tidak jelas
  7. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat
  8. Suara serak/parau

14. SARS


  • SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah, disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi antara lain rinitis, yaitu peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya lendir yang disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.


15. Rinitis


  • Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.


16. Laringitis


  • Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.


17. Legionnaries


  • Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.


18. Tonsilitis


  • Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil (amandel) sehingga tampak membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih pada permukaannya. Tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan membengkak (radang) yang dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasanAdapun gejala-gelaja tonsilitis adalah sebagai berikut.

  1. Tenggorokan terasa sakit.
  2. Terasa sakit saat menelan.
  3. Tubuh mengalami demam tinggi.
  4. Sering mengalami muntah
  5. Mengalami kesulitan saat bernapas
  6. Tidur mendengkur
  7. Nafsu makan menurun
  8. Timbul bau tidak sedap pada mulut
  9. Timbul nyeri di sekitar otot

19. Asfiksi


  • Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan tubuh.
  • Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan). Gejala penyakit Asfiksi:

  1. Pada fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira 4 menit. Fase ini terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon dioksida. Tingginya kadar karbon dioksida akan merangsang medulla oblongata sehingga terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dan tekanan darah. Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar. Nadi teraba cepat. Tekanan darah terukur meningkat.
  2. Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa kejang klonik lalu kejang tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun.
  3. Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita amati berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun sampai hilang dan relaksasi spingter.
  4. Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan lengkap. Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian mati.

20. Hipoksia


  • Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan penekanan aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan menurunkan kapasitas kerja otot.
SUMBER : http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/08/20-penyakit-pada-sistem-pernapasan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar